Kalau makanan kita sudah ditaburi garam, bukan berarti tubuh kita sudah mengkonsumsi yodium. Lho, kok?
Karena aslinya garam justru tidak mengandung zat yodium.
Saat dipanen dari tambak, garam memang tidak mengandung yodium. Garam baru mengandung yodium kalau sudah ditambahkan oleh produsennya. Hal ini telah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1973.
Mengapa garam yang dipilih untuk diberi yodium? Karena garam pasti selalu dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari. Setiap makanan yang kita konsumsi, pasti ada tambahan garamnya. Hal ini membuat kita jauh lebih mudah mendapatkan kebutuhan yodium lewat garam. Lagipula, garam juga tergolong bumbu masak dengan harga yang relatif murah, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menikmatinya.
Kenapa Tubuh Kita Perlu Yodium?
Penggunaan garam beryodium sangat penting bagi kesehatan terutama kesehatan keluarga. Yodium bermanfaat untuk memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh kembang janin, mencerdaskan otak.
Kekurangan iodium mengakibatkan penyakit gondok, keterbelakangan mental, bayi lahir cacat, anak kurang cerdas, keguguran pada ibu hamil, dan lain-lain.
Terbukti ya, garam ternyata bukan bumbu masak yang sederhana. Makanya kita tidak boleh menghindar dari garam.
Tapi ingat, garam yang kita konsumsi harus sudah mengandung yodium.