Menurut cerita yang beredar di masyarakat, kucing diyakini punya sembilan nyawa karena kemampuan kucing yang bisa menghindar dari maut. Kita mungkin melihat kucing sering terhindar dari tabrakan atau nggak mati walaupun jatuh dari tempat tinggi.
Awalnya, cerita ini berasal dari Mesir, masyarakat Mesir ketika itu percaya kalo kucing merupakan jelmaan dewa dan menjadi pujaan bagi masyarakat disana.
Sementara angka sembilan, merupakan angka yang diyakini memiliki keberuntungan dan petuah tersendiri bagi mereka. Untuk masyarakat Yunani kuno, angka sembilan diyakini sebagai angka yang memiliki kekuatan mistis.
Di Inggris juga ada mitos serupa, yang menjadi sebuah pepatah berbunyi “A cat has nine lives. For three he plays, for three he strays, and for the last three he stays.” Artinya: Kucing dianggap memiliki sembilan nyawa, tiga tahun pertama ia bermain, tiga tahun berikutnya ia tersesat, dan tiga tahun terakhir ia berdiam diri.
Tapi, apakah benar kucing punya nyawa sebanyak itu?
Ternyata… kucing gak semata-mata punya sembilan nyawa kayak gitu.
Singkatnya, ketika seekor kucing jatuh dalam posisi terbalik, maka ia dapat dengan cepat memposisikan kakinya ke bawah untuk menapak terlebih dulu ke tanah. Saat hampir menyentuh tanah, kucing akan meregangkan kakinya untuk kemudian ditekuk. Fungsinya agar mengurangi kecepatan saat jatuh. Kemampuan itu disebut Righting Reflex, sebuah reflek yang membuat seekor kucing bisa terhindar dari cedera atau patah tulang.
Selain itu, kucing juga memiliki respon yang sangat cepat terhadap berbagai hal. Respon tersebut yang membuat seekor kucing bisa terhindar dari bahaya, seperti tertabrak mobil sampai tersiram air.
Jadi, kesimpulannya, kucing memang memiliki kesempatan hidup yang lebih besar. Tetapi, bukan berarti kucing beneran punya sembilan nyawa yang bisa dia gunakan untuk jurus kage bunshin.