Setiap orang punya rasa malu. Bahkan dalam ajaran Islam, rasa malu adalah bagian dari keimanan terhadap Tuhan YME.
Tapi, rasa malu yang berlebihan hanya akan menyusahkan dalam mencari teman. Rasa malu berlebih juga menyusahkan saat diminta guru ke depan, untuk menyelesaikan sebuah rumus misalnya.
Mau mengurangi rasa malu? Begini caranya.
- Jaga pikiran tetap positif.
Ingatkan dalam hati apa yang membuat kita cukup percaya diri. Apakah nilai yang baik di sekolah, punya orang tua yang sangat sayang atau hasil gambar yang keren. Fokuskan pikiran pada ketiganya, dalam pertemanan.
- Bukan pusat perhatian.
Ingatkan diri kalau kita bukan pusat perhatian. Tidak ada yang mengamati gerak-gerik kita selalu kok.
- Jangan mau dibilang “pemalu”.
Teman, berhenti berpikir pemalu adalah kepribadianmu. Cara ini akan membuatmu lebih ‘enteng’ menjalani hari.
- Tenang.
Dalam kondisi apapun, kita harus tenang, tidak terburu-buru sehingga dimata teman lain kita anak yang ‘normal’.
- Jadi diri sendiri.
Semua orang punya keunikan masing-masing, alias tidak ada yang sempurna. Mereka punya kelebihan dan kekurangan.
- Belajar menerima pujian.
Percaya deh, kalimat sederhana seperti ‘terima kasih’ akan membuat sisi pemalumu berkurang saat dipuji.
- Dukungan. Minta ayah atau ibu membantumu mengatasi rasa malu. Beritahu ayah atau ibu kapan kita butuh dukungannya. Misalnya, saat perkenalan teman sekelas baru di sekolah.