Oemar Said Tjokroaminoto, namanya terpampang di banyak jalan protokol di Indonesia. Pria yang dikenal banyak orang sebagai guru bangsa ini memiliki perjalanan serta kisah perjuangan yang panjang demi melawan penindasan.
Lahir di Ponorogo, 16 Agustus 1882. Tjokroaminoto adalah anak ke 2 dari 12 bersaudara, meskipun Ayah nya seorang Pejabat, tapi Tjokroaminoto memilih untuk tak tunduk pada Pemerintahan Kolonial saat itu dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya untuk dapat membebaskan rakyatnya dari tangan penjajah.
Diberikan gelar “Raja Jawa Tanpa Mahkota” oleh Belanda, Tjokroaminoto merupakan pelopor pergerakan Indonesia. Para calon pemimpin Republik belajar padanya, ia bahkan membuka kost untuk murid-muridnya yaitu Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, hingga Tan Malaka. Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah Soekarno hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni Siti Oetari, istri pertama Soekarno. Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah “Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator”. Perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya, Muso, Alimin, S.M Kartosuwiryo, Darsono, dan yang lainnya terbangun dan tertawa menyaksikannya.
Tjokroaminoto meninggal pada 17 Desember 1943. Sepeninggal beliau, para muridnya melahirkan warna-warni pergerakan Indonesia, yaitu komunis, nasionalis, dan agamis.
Penulis : Rizki Ariansyah
Editor : Fahar Baswara W.